Tetap Semangat Sekalipun Hanya Memiliki Satu Tangan


Bethany Hamilton SatuKekurangan fisik kadang membuat sebagian orang merasa rendah diri berlebihan. Kekurangan fisik sering menjadi penghalang untuk menyampaikan rasa cinta kepada seseorang. Keberanian tiba-tiba menghilang begitu menyadari akan kekurangan yang dimiliki. Bahkan, ada yang tidak berani menunjukkan prestasi dan potensi yang sebelumnya dimiliki hanya gara-gara cacat secara fisik. Jika kamu adalah bagian dari mereka, ada baiknya belajar banyak kepada Bethany Hamilton. Siapakah dia?

Para penghobi surfing pasti mengenal betul siapa Bethany Hamilton. Ya, perempuan peselancar ini sudah banyak menorehkan begitu banyak prestasi. Satu hal yang membedakannya dengan peselancar lain, Bethany adalah seorang tunadaksa. Namun demikian, dalam kelemahannya itu kehebatan Bethany muncul.

Saat usianya memasuki bilangan tiga belas tahun, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2003, Bethany diserang hiu macan sepanjang 14 kaki. Peristiwa itu terjadi ketika ia sedang berselancar di pantai North Shore Kauai, Hawaii. Akibat serangan itu Bethany harus kehilangan lengan kirinya.


Bethany tidak terpengaruh sama sekali dengan kekurangan fisiknya. Ia tidak lantas terpuruk dalam perasaan rendah diri lalu melupakan segala aktivitas surfing yang selama ini dijalaninya. Satu bulan setelah serangan itu, Bethany kembali mengejar ombak untuk dijelajahi dengan papan selancarnya. Ia terus berusaha menggapai impiannya menjadi seorang peselancar profesional.

TERKAIT:  Siapa Bilang Cowok Tunadaksa Gak Bisa Menikahi Gadis Cantik dan Seksi?

Pada Januari 2004, Bethany mengawali debut profesionalnya dengan cara turun ke gelanggang kompetisi surfing internasional. Upaya yang tak kenal lelah itu telah membawanya ke posisi ke-5 pada kompetisi terbuka NSSA Regional Event.

 

Tidak puas dengan hanya menempati urutan kelima, Bethany pun berlatih keras sehingga setahun setelah serangan hiu itu ia menempati posisi pertama pada Kejuaraan Selancar Nasional. Pada tahun-tahun selanjutnya ia menjuarai berbagai kompetisi selancar baik yang diselenggarakan di negaranya (Amerika Serikat), Australia, maupun di Brazil.

Bethany Hamilton duaBethany Hamilton lahir dari keluarga peselancar pada tanggal 8 Februari 1990 di pulau Kauai, Hawaii. Pada usia delapan tahun, untuk pertama kalinya ia mengikuti kompetisi Rell Sun Menehune yang berlangsung di perairan Oahu. Kompetisi yang cukup ketat ini telah membawanya menjadi juara pertama baik pada divisi papan pendek maupun papan panjang. Kemenangan inilah yang menyebabkan rasa cintanya terhadap olah raga selancar ini kian meningkat.

Sejak kehilangan lengannya, kisah hidup Bethany telah diceritakan dalam ratusan media. Prestasinya diakui masyarakat sejagat. Hal itu bisa dibuktikan dengan mengalirnya berbagai penghargaan dari berbagai pelosok dunia. Ia pun diundang oleh berbagai kelompok dan organisasi untuk berceramah, membangkitkan semangat orang-orang yang terpuruk dalam derita rendah diri mereka.

TERKAIT:  7 Tips Menikah dengan Pria Beristri

Pada Oktober 2004, Bethany berbagi cerita dalam sebuah otobiografi yang diberinya judul Soul Surfer. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 11 April 2011, biografi itu diangkat ke layar perak dalam sebuah film yang menyandang judul yang sama dengan buku biografinya itu.

Buku-buku lain yang telah ditulis Bethany, antara lain, Devotions for the Soul Surfer, Rise Above, A “Soul Surfer” Bible, Ask Bethany, Clash, Burned, Storm, dan Crunch.

Bethany Hamilton TigaBaru-baru ini Bethany mendirirkan yayasan  Friensd of Bethany. Yayasan tersebut dibentuk guna men-support korban serangan hiu, trauma akibat amputasi, dan juga untuk menggugah semangat orang-orang yang sedang terpuruk  hidupnya dalam keputusasaan. Organisasi nirlaba ini pun banyak terlibat dalam berbagai kegiatan amal.

Hingga hari ini biografi Bethany Hamilton telah menjadi sumber inspirasi bagi jutaan umat manusia di seluruh dunia. Semoga kisah hidupnya juga membangkitkan rasa percaya dirimu yang saat ini sedang dirundung derita akibat kehilangan anggota tubuh.

Masa depanmu masih cemerlang. Jangan terpuruk akibat cacat fisikmu. Raih prestasimu sekarang juga seperti halnya Bethany Hamilton.