Ketika sang Jodoh Idaman Sudah Tak Sendiri Lagi


Si dia gak single lagi
mobyrebuttal.blogspot.com

Cinta itu tidak memandang status. Ungkapan ini sangat tepat. Sebab saat virus cinta melanda dirimu, maka kamu akan menilai seseorang yang kamu cintai dari sisi positifnya saja. Semua tampak yang bagus-bagus. Tidak peduli ia kaya atau miskin. Dari keluarga terpandang atau biasa-biasa saja. Bahkan bisa jadi kamu pun tidak peduli, apakah ia masih single ataukah sudah pernah menikah. Nah, jika kamu mendapatkan jodoh idaman yang statusnya bukan single lagi, apa yang harus kamu lakukan? Simak tips penting berikut ini, ya.

Pertama, pastikan apakah ia masih dalam ikatan pernikahan yang syah ataukah sudah bercerai. Jika jodoh idamanmu belum bercerai, ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan. Jika kamu seorang wanita, apakah kamu termasuk orang yang siap dipoligami ataukah tidak. Jika harus berpoligami, pikirkan lebih dalam konsekuensinya. Komunikasikan hal tersebut dengan pasanganmu. Jika kamu seorang laki-laki, jawablah dengan jujur, siapkah kamu menerima pendamping hidup seorang janda? Pastinya, setiap keputusan yang kamu selalu ada konsekuensinya. Dan pikirkan dengan hati yang jernih setiap konsekuensi tersebut serta kesiapanmu untuk menerima dan menghadapinya.

Kedua, bercerai atau mantan pendamping hidupnya meninggal. Kamu harus siap menerima dia apa adanya, termasuk masa lalunya dengan pendamping hidupnya yang pertama. Kamu coba sampaikan kepadanya bahwa kalian berkomitmen membuka lembaran hidup yang baru. Yang lalu biarlah berlalu. Biarlah semua kenangan itu tersimpan dengan rapi. Tak perlu kamu memaksanya untuk menghapus semua kenangan tersebut. Tapi kamu juga perlu memintanya untuk tidak membandingkan dirimu dengan pendamping hidupnya itu. Pastikan kalian saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.


TERKAIT:  Jodoh Idaman di Komunitas Berbasis Hobi

Ketiga, sudah memiliki anak. Jika dia memiliki anak dari pendamping hidupnya yang terdahulu, pastikan hak asuh anak tersebut. Apakah ikut dia ataukah tidak. Jika ikut dia, kamu harus belajar ikhlas merawat dan mendidik anak-anak tersebut sebagaimana anak kandungmu sendiri. Dan hal ini bukan perkara yang mudah. Namun dengan keikhlasan, niscaya kamu mampu melalui proses tersebut secara alami.

Keempat, pentingnya komunikasi. Apapun statusnya, bercerai, pendamping hidupnya meninggal, sudah punyak anak, dst. pastikan kamu mengkomunikasikan dengan baik segala sesuatunya. Libatkan kedua keluarga besar dan sampaikan keputusan kalian, bahwa kalian hendak melangsungkan pernikahan. Berikan pengertian kepada mereka atas konsekuensi dari keputusan ini. Dan pastinya mintalah mereka mendukung keputusan kalian dengan sepenuhnya hati. Mereka pun siap menerima kalian apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.

 

Kelima, komitmen. Pastikan kamu dan jodoh idamanmu memiliki komitmen yang kuat. Bahwa kalian hendak membuka lembaran hidup baru. Biarkan masa lalu itu menjadi pelajaran yang berharga. Tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu janganlah memperuncing kesalahan di masa lalu. Namun belajarlah dari kesalahan agar hal itu tidak lagi terulang. Ubahlah kelemahan kalian menjadi kekuatan positif.