Jika Jodohmu Ternyata Tipe Pemboros


Boros
phocabulary.com

Pasti kamu sudah tidak asing lagi mendengar istilah input sama dengan output. Ya, impas. Karena pemasukan sama dengan pengeluaran. Bagaimana kalau pengeluaran lebih besar daripada pemasukan? Bisa diistilahkan ‘besar pasak dari pada uang’ alias defisit. Orang-orang seperti ini sering kali dikategorikan pemboros. Sebab ia tidak mampu memenej keuangannya dengan baik. Ia tidak mampu membedakan antara ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’. Sehingga bisa jadi list belanjanya justru kebanyakan dipenuhi dengan ‘keinginan’.

Sifat pemboros memang identik dengan kebiasaan berfoya-foya. Menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak tepat. Sifat ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan, baik disadari ataupun tidak oleh yang bersangkutan. Sifat tersebut tidak terlalu menimbulkan dampak yang signifikan jika pemiliknya masih belum berumah tangga. Namun apa yang terjadi jika ia sudah berumah tangga namun tetap saja bersifat boros? Perekonomian keluarga bisa carut marut. Bahkan bisa berpotensi menimbulkan keretakan rumah tangga.

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu ingin mendapatkan jodoh idaman tipe pemboros? Hampir bisa dipastikan semua serempak menjawab tidak mau. Tapi jika kamu terlanjur mendapatkan jodoh idaman yang memiliki sifat pemboros, apa yang harus kamu lakukan? Membatalkan pernikahan atau ada opsi lain? Membatalkan pernikahan tentunya adalah opsi terakhir. Namun sebelum opsi terakhir itu terpaksa harus kamu pilih, melalui artikel ini kami memberikan sejumlah opsi untuk menyelesaikan hal itu.


TERKAIT:  Dijodohkan, Siapa Takut?

Pertama, menyusun anggaran bulanan. Latihlah dia membuat anggaran kebutuhan dalam satu bulan. Kemudian buat prioritas. Kebutuhan harus didahulukan daripada keinginan. Begitu pula dengan kebutuhan, dahulukan kebutuhan yang mendesak baru kemudian kebutuhan yang lainnya. Lakukan evaluasi pada akhir bulan. Apakah pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan ataukah sebaliknya. Jika pengeluaran masih lebih besar, coba buat lagi anggaran dengan prioritas yang lebih ketat dan melakukan sejumlah efisiensi di setiap pos pengeluaran. Begitu pula jika pengeluarannya lebih sedikit daripada pemasukannya, tetaplah mendisiplinkan diri untuk membuat pembukuan keuangan.

Kedua, mengalihkan aktivitas yang tidak perlu. Sifat boros selalu identik dengan hobi shopping, makan di restoran, dan travelling. Agar dia tidak tergoda menekuni hobi-hobi yang bisa menguras keuangannya tersebut, cobalah membuatkan kesibukan baru untuknya. Misalnya bisnis online lewat Facebook, membuat kue, menjahit, menulis, atau hobinya lainnya yang bisa membuatnya lebih produktif.

 

Ketiga, kontrol. Kedua poin sebelumnya harus dilakukan secara kontinyu. Agar pelaksanaannya bisa disiplin, kamu perlu mengontrol pelaksanaan kedua poin di atas secara periodik. Dengan cara ini diharapkan sifat boros bisa dikikis habis dari dirinya.

Keempat, komitmen. Sifat boros secara perlahan bisa dikikis jika dia memiliki komitmen yang kuat untuk melakukannya. Jika ia tidak memunculkan komitmen dalam dirinya, niscaya poin-poin di atas susah diterapkan. Jadi kamu harus terus memotivasi agar dia siap melakukan perubahan itu.

TERKAIT:  Gimana Sih Mendapatkan Jodoh Idaman?