Duh, Jodohku Mengidap Penyakit Kronis


jodohku pengidap penyakit kronis
istockphoto.com

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mereka pun tidak mampu menolak jika ada keburukan yang ada dirinya. Termasuk ketika dihadapkan pada sebuah penyakit kronis. Begitulah kehidupan. Adakalanya manusia dihadapkan pada kondisi yang tidak memungkinkan dirinya untuk memilih. Demikian pula saat kamu mendapatkan jodoh idaman. Meskipun kamu sudah memilih dan mencari sesuai dengan kriteria yang kamu dambakan, ternyata tidak semua kriteria tersebut ada pada jodoh idamanmu. Ya, manusia memang hanya bisa berusaha tapi Tuhanlah berhak menentukan segalanya.

Bagi kamu yang sekarang ini sedang mendapatkan ujian dari-Nya, mendapatkan jodoh idaman yang sedang mengidap penyakit kronis, tidak perlu berkecil hati. Jika kamu adalah manusia beriman, tentunya kamu yakin bahwa semua itu telah digariskan-Nya. Kamu tentu juga tidak pernah ragu bahwa Tuhan adalah Maha Penyayang. Dia tidak pernah memberikan ujian melebihi kemampuan makhluk tersebut. Begitu juga saat kamu sekarang sedang dihadapkan pada ujian tersebut. Yakinlah kamu mampu melewati ujian tersebut dengan baik.

Namun di tengah kepasrahan tersebut, ada upaya yang seharusnya juga kamu lakukan. Setidaknya mengupayakan kesembuhan bagi jodoh idamanmu tersebut. Kamu bisa mendiskusikannya lebih lanjut dengan keluarga besar kedua belah pihak. Upaya penyembuhan apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana pengaruhnya. Selanjutnya, cari jalan alternatif lainnya untuk mengoptimalkan proses penyembuhannya. Dan yang tidak kalah pentingnya, pastikan apakah penyakitnya berpengaruh pada proses reproduksinya ataukah tidak. Mengapa kamu harus memastikannya? Hal ini sangatlah penting. Sebab salah satu tujuan pernikahan adalah mendapatkan keturunan.


TERKAIT:  Tips Mendapatkan Restu dari Orang Tua Sendiri

Bagaimana bila penyakit kronisnya juga mengganggu proses reproduksinya? Jangan panik dulu. Kamu masih punya kesempatan untuk memastikan bahwa ia masih memiliki kemungkinan memberikan keturunan. Jika diagnosa dokter memvonisnya tidak mampu memberimu keturunan, pilihan ada pada dirimu. Apakah kamu akan melanjutkan ke jenjang pernikahan ataukah membatalkannya. Sebab lebih baik mengakhiri sekarang daripada kelak ketika pernikahan itu sudah terjadi. Tentu jauh lebih menyakitkan kedua belah pihak bila pernikahan hanya berumur jagung.

Namun jika kamu yakin akan kebesaran-Nya, bahwa Dia pasti akan memberikan jalan yang terbaik bagi kalian berdua, teruslah menatap ke depan. Siapkan dirimu untuk menikah dengannya. Jika ia adalah jodohmu, apapun keadaannya kamu harus siap menerimanya. Kamu harus belajar sabar. Mengikhlaskan hati menerima apapun yang terjadi. Bukankah hidup ini adalah ujian belaka?

 

Dan makin tinggi keimanan seseorang makin kencang pula badai yang menerpa? Kamu tidak perlu bimbang. Tuhan pasti sedang menyiapkan sesuatu di balik itu semua. Dan Dia pasti akan memberimu yang terbaik. Bukankah jodoh, hidup dan mati seseorang, semua adalah rahasia-Nya? Jadi, mengapa kamu harus ragu menghadapinya?