Ketika Cinta Ditolak, Jangan Biarkan Dukun Bertindak


Ketika Cinta Ditolak, Jangan Biarkan Dukun BertindakCinta adalah naluri dasar yang dimiliki oleh setiap makhluk Tuhan. Karena cinta orang menjadi bahagia. Di sisi lain cinta bisa menjadi bencana, utamanya ketika cinta ditolak. Lantas, apa yang mesti kita lakukan bila berhadapan dengan malapetka asmara ini? Berangkat menemui dukun, paranormal, orang pinter, atau apalah sebutannya, tentu bukan merupakan tindakan yang elok dan tak akan menyelesaikan permasalahan secara paripurna.

Menurut Claudia Miclaus, penolakan adalah bagian yang tak akan pernah terpisahkan dari kehidupan. Tak ada di dunia ini seseorang yang tak pernah mengalami penolakan. Artinya, jangan sampai penolakan ini membuat kamu terpuruk kemudian menjadi rendah diri atau menyalahkan diri sendiri. Kamu tidak sendiri, Brother!

Menangislah, Jangan Malu-Malu!
Laki-laki selalu diidentikkan dengan makhluk superior. Sejak kecil dididik untuk tahan banting dan menahan tetesan air mata. Ada sebuah anggapan keliru bahwa bagi pria mengekspresikan emosi sama dengan “feminin.” Menurut pandangan ini, emosi seperti kemarahan dan agresi dipandang sebagai maskulin sedangkan emosi seperti rasa takut, sakit hati, dan kesedihan juga perilaku seperti menangis dianggap feminin. Daripada berpura-pura bahwa kamu tidak mengalami emosi rentan seperti itu, lebiha baik kamu tumpahkan segenap perasaanmu dengan menangis. Saya percaya bahwa kita akan merasa lebih lega jika kita mengungkapkan emosi kita dengan menangis. Hasil survey membuktikan bahwa perasaan marah dan sedih itu akan berkurang setelah menangis.


TERKAIT:  Golongan 99

Hadapi Kenyataan Ini
Sakit memang. Tapi, jika kamu alihkan semua perasaan ini dengan menenggak minuman atau menenggelamkan diri di kamar, jelas ini bukan jawaban. Hadapi kenyataan pahit ini secara gentle. Lebih baik membuat persiapan untuk memenangkan pertempuran asmara berikutnya. Demi masa depan yang lebih baik.

Tak Perlu Membenci Dirinya
Setiap lelaki berhak memilih tapi bukan berarti perempuan tidak berhak menolak. Galibnya manusia memiliki kriteria dalam menentukan pilihannya. Demikian pula dengan perempuan. Jadi, jangan kau taruh rasa benci padanya. Mempertahankan rasa tidak suka padanya hanya membuang-buang energi saja.

 

Lanjutkan Aktivitas Positif
Hidupkan kembali aktivitas sosialmu. Bergabunglah dengan teman-teman. Lanjutkan aktivitas main futsalmu. Di samping akan memperbaiki kondisi mentalmu, kegiatan-kegitan sosial tersebut juga bisa membuka peluangmu untuk bertemu jodohmu.

Jangan Turunkan Rasa Percaya Dirimu
Penolakan dapat menggoncangkan mentalmu, terutama rasa percaya dirimu. Mungkin kamu akan meratapi dan mengasihani dirimu dan bertanya kepada Tuhan “Memangnya saya tidak layak untuk dicintai?”

Hapus semua pertanyaan itu dalam kamus hidupmu. Saya yakin bahwa kamu masih pantas dicintai. Cintamu memang hanya layak untuk seseorang yang membutuhkannya. Kamu akan segera bertemu dengan seorang perempuan yang tepat untukmu. Jangan sampai penolakan itu menghentikan langkahmu dalam mengejar cintamu.

TERKAIT:  Pilih Jadi Jomblo Abadi Aja; Hus, Jangan!

Meskipun begitu, ada baiknya kamu menghindari sikap terlalu percaya diri. Sikap overconfidence hanya akan mendorong perempuan menjauh dari kehidupanmu. Mereka benar-benar tidak ingin berurusan dengan pria yang pribadinya dipenuhi kesombongan.

Jangan Malu Untuk Curhat
Menelepon teman atau seseorang yang telah mengalami penolakan bisa menjadi penawar duka di hati. Silakan berbagi perasaan dengannya. Hal ini akan meringankan beban di hati sehingga kamu akan lebih mudah menerima penolakan ini. Curhat bisa mencairkan semua emosi terpendam.

Bangkit dan Kejar Kembali
Bila memang masih ada secercah harapan, tidak ada salahnya kamu bangkit untuk mengejar kembali cintanya. Terdapat beberapa alasan perempuan menolak cinta. Salah satunya karena dirinya merasa gamang dengan performance dan cinta lelaki yang ada di hadapannya. Tugasmu hanyalah meyakinkan kepadanya bahwa dirimu adalah jodoh idamannya.

Itulah 7 langkah yang sebaiknya kamu tempuh ketika cinta ditolak.