Ketika Ta’aruf Gagal, Apa yang Harus Dilakukan?


Ketika Ta'aruf GagalSedih memang. Tapi mau bagaimana lagi? Itu semua sudah dalam kehendak-Nya. Ta’aruf adalah sebuah jembatan menuju jenjang pernikahan. Tak ada semacam keharusan bahwa setelah ta’aruf pernikahan harus dilangsungkan. Bila ada salah satu pihak yang merasa tidak cocok, maka pihak lainnya harus menghormatinya. Hidup ini adalah pilihan. Ketika ta’aruf gagal, apa yang mesti dilakukan selanjutnya?

Ri’ayah Tarbawiyah, penulis buku Tak Kenal maka Ta’aruf menyampaikan beberapa solusi sebagaimana termaktub di bawah ini.

1. Yakini dengan Sepenuh Hati bahwa Ini Semua Adalah kehendak dari Allah SWT.


Dialah yang mahamengetahui tentang perjalanan kehidupan kita selanjutnya. Yakinlah bahwa Allah SWT telah mempersiapkan jodoh terbaik kita. Tetaplah berprasangka baik kepada-Nya. Mungkin kelak bila kamu jadi menikah dengannya akan timbul ketidakcocokan. Pandangan manusia sangat lemah dan hanya Dia-lah yang paling mengetahui sosok calon suami/istri terbaik untuk hamba-Nya.

2. Berikhtiar untuk Selalu Memperbaiki Diri.

 

Di dalam surat An-Nur ayat 26 Allah berfirman bahwasannya perempuan-perempuan yang keji diperuntukkan untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula.

Ya, sebaiknya setelah mengalami kegagalan ini kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita berdoa untuk mendapatkan penggantinya yang lebih baik. Selanjutnya berikhtiar dan terus berikhtiar untuk memperbaiki perilaku dan akhlak kita. Dengan harapan, kita dikelompokkan oleh-Nya sebagai hamba yang baik. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah tadi, figur terbaik akan berjodoh atau diperuntukkan untuk pasangannya yang baik pula.

TERKAIT:  Kisah Ibu Muda yang Menghabisi Ke-4 Buah Hatinya

3. Janganlah Malu Apalagi Trauma

Jodoh, rizki, dan kematian itu ada dalam kekuasaan-Nya. Semua merupakan takdir yang telah digariskan-Nya. Kewajiban kita hanya berikhtiar dengan bersungguh-sunguh. Selanjutnya segalanya kita serahkah kepada keputusan Allah SWT. Yakini bahwa itulah yang terbaik baik bagi kita. Jangan merasa malu, lebih-lebih lagi kalau kita merasa trauma. Bangkitlah agar kita tidak jatuh terpuruk karenanya.

4. Introspeksi dan Bermuhasabah

The last but not the least, lakukanlah introspeksi atau muhasabah. Kita berkewajiban untuk melakukan introspeksi diri atau bermuhasabah, baik dalam keadaan senang maupun susah. Introspeksi diri jauh lebih baik daripada menyalahkan orang lain. Lebih baik mencari penyebab kegagalan yang bersumber dari diri kita sendiri daripada sibuk menelisik kesalahan orang lain.

Allah SWT tidak mengizinkan dirimu bersatu dengannya tentunya karena berbagai alasan. Bisa jadi dia akan menghalangi segala aktivitas positif yang selama ini kamu jalani. Jadi, Bersabar dan bersyukur adalah kunci terbaik yang harus kamu gunakan ketika ta’aruf gagal.