Sampai Kapan Pun Kaum Lelaki Akan Tetap Jadi Anak-anak


Playing with ToysKalimat yang menjadi judul tulisan ini dilontarkan oleh Geoff Barker, seorang penasihat pencitraan dari Australia. Kurang lebih seperti itulah kesimpulan Geoff setelah sekian lama melakukan survey dan penelitian terhadap prilaku kaum lelaki.

Siklus pertumbuhan perempuan dimulai dari bayi, menjadi anak kecil, kemudian berkembang menjadi seorang perempuan dewasa sementara laki-laki memulai pertumbuhannya dari bayi, kemudian menjadi anak kecil, dan berkembang menjadi seorang anak dewasa.

Oleh karena itu, janganlah heran jika dunia laki-laki tak pernah lepas dari dunia anak-anak: bermain– sebuah aktivitas yang digelutinya mulai dari balita (bawah lima tahun) hingga menjadi balita (bawah lima puluh atau lima ratus tahun).  🙂 Saat kecil senang main jangkrik, laba-laba, atau burung emprit dan ketika beranjak dewasa para lelaki masih tetap suka main, mulai dari main dengan burung kicauannya, ayam aduannya, hingga (maaf) main perempuan.


Pada dasarnya sampai kapan pun lelaki akan tetap menjadi anak-anak sekalipun chasing-nya telah berubah keriput dan beranjak renta. Dia akan lebih memprioritaskan kesenangannya menonton tayangan langsung pertandingan derby antara Manchester United VS Manchester City dari pada mikirin genteng rumah yang pecah.

Apa yang menjadi Skala Nilai Kebutuhan (SNK) seorang lelaki memang sering bertolak belakang dengan SNK perempuan. Solusinya adalah mengubah segala hal yang bertentangan dengan kebutuhannya menjadi berhubungan mesra dengan apa yang menjadi prioritasnya.

 
TERKAIT:  Buruk Rupa Tak Menjauhkan Jodoh Kita

Atap rumah sudah lebih dari seminggu bocor. Ketika kamu mengadukannya kepada cowokmu yang saat itu sudah menjadi suamimu paling-paling dia akan menjawab “Nanti Abang perbaiki!” atau merespons dengan rangkaian kata “Sabar, ya sayang!”

Coba kamu bikin prolog dengan cerita bahwa nanti malam stasiun televisi kesayangannya akan menyajikan tayangan langsung pertandingan La Liga antara Real Madrid melawan Barcelona. Seperti biasanya dalam pertandingan akbar seperti itu kawan-kawannya akan datang ikutan nobar (nonton bareng). Untuk menambah asyiknya nobar, sampaikan juga bahwa kamu sudah menyiapkan kopi toraja dan pisang goreng kegemarannya. Lantas kamu kutip kata-kata saya ini: “Apa jadinya jika sedang asyik nobar tiba-tiba hujan turun dengan derasnya sementara atap rumah bocor pas di atas lokasi tempat nonton kawan-kawanya. “

Dijamin seribu persen atap rumah bocor yang tadinya menduduki peringkat ke seratus sekian dalam daftar prioritasnya tiba-tiba melonjak jadi Skala Nilai Kebutuhan nomor wahid.

Begitulah sekelumit trik yang disampaikan oleh Geoff Barker untuk mengatasi jiwa kekanakan kaum lelaki. Boleh kamu coba kelak jika cowokmu memang sudah jadi lakimu.