Tebarkan Cinta, Lalu Tunggu yang Terjadi Setelahnya


tebar cintaIstri saya pernah bercerita bahwa dulu ketika masih kuliah pernah kesengsrem pada seniornya. Dia adalah mahasiswa aktivis kampus seperti dirinya. Sesungguhnya si cowok itu biasa-biasa saja penampilannya. Lantas, sisi mana yang telah membuat istri saya waktu itu begitu mengidolakannya?

Ternyata rasa simpati istri saya itu muncul ketika ia memperhatikan rutinitas sehari-harinya si cowok itu. Ya, dia dengan ikhlas menjemput dan mengantar ibunya yang berjualan di pasar. Dan demi kecintaannya kepada ibunya serta kepada adik-adiknya, dia pun rela berjualan koran. Begitu besar cinta si cowok itu kepada ibunya dan adik-adiknya.

Perasaan perempuan memang peka terhadap signal cinta yang ditebar oleh seorang pria. Dan istri saya pun waktu itu sesungguhnya telah menangkap rasa cinta yang berkecamuk di dalam dada seniornya itu. Namun, perasaan itu tampaknya tetap dipendam oleh cowok tersebut. Mungkin dia merasa kurang pede lantaran latar belakang keluarganya yang tidak berada dalam posisi high class.


Hikmah dari pengalaman di atas terletak pada seberapa jauh kamu menebar cinta kepada orang di sekelilingmu. Jika kamu benar-benar mencintai ibundamu dan saudara-saudaramu, itu berarti kamu memilki kans cerah untuk dicintai oleh orang lain. Hukum sebab akibat memang berlaku dalam segala hal dan dalam segala kalangan. Manusia memang ditentukan oleh amal perbuatannya. Jika kita sering menebar kasih, maka tak perlu khawatir, di kemudian hari kita akan menuai cinta kasih dari segala penjuru.

TERKAIT:  Membangun Istana untuk Sang Jodoh

Jadi, jika hari ini kamu masih berpangku tangan tanpa melakukan sedikit pun aktivitas tebar cinta, jangan berharap akan ada orang yang dengan ikhlas mencintaimu. Mulai gerakkan hati dan segenap panca inderamu untuk menebar cinta kepada sesama.

 

Jika ibumu dan adikmu-adikmu hidup dalam strata prasejahtera, maka bantulah anggota keluargamu itu sekuat tenaga sesuai sarana dan fasilitas yang tersedia hingga batas kemampuan optimalmu. Jika keluargamu memang hidup berkecukupan secara finansial, bukan berarti mereka tidak memerlukan bantuanmu. Minimal, tunjukkan perhatianmu dengan jalan menciptakan rasa aman dan tenteram di dasar lubuk hati mereka.

Sering-seringlah menebar perhatian ke sekeliling tempat tinggalmu. Adakah kaum fakir miskin atau anak-anak jalanan yang memerlukan uluran finansial dan bantuan pendidikan? Mengapa kamu masih saja berdiam diri? Segera singsingkan lengan bajumu. Bantulah mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Percayalah, semua aksi ikhlasmu serta ras empatimu itu tidak akan sia-sia. Suatu saat akan ada seseorang yang menyatakan rasa simpatinya kepadamu. Bahkan, dia akan bersedia mendampingi sepanjang hidupmu dengan rela sepenuh cintanya.

Tebarkan cinta, lalu tunggulah yang terjadi setelahnya. Kamu pasti merasa terkejut akibat dampak kekuatan cinta yang selama ini telah kamu tebar.

TERKAIT:  Jangan Memotong Hak Anak dan Istri