Tips Mengobati Sakit Hati


Tips Mengobati Sakit HatiUntuk luka lahir, obat begitu mudah dicari. Tapi untuk luka hati, ke mana obat harus dicari? Siapa pun tak kan pernah luput dari sakitnya luka di hati. Komunikasi dan persentuhan dengan pihak luar akan berakibat langsung terhadap perasaan kita. Di kantor, di pasar, di sekolah, atau di kampus kita akan berhadapan dengan potensi konflik antarsesama teman, atasan, guru, pacar, serta pihak-pihak lainnya.

Dampak setelahnya kadang menimbulkan rasa sakit tidak terkira di hati ini. Bonusnya bisa berupa dendam, niat buruk mencelakai, bahkan mendoakan tidak baik kepada seseorang yang telah melukai hati kita.

Lantas bagaimana mengatasi rasa sakit hati ini agar dapat berujung positif bagi kehidupan kita selanjutnya. Sarah Louise Gess, teman blogger saya, menganjurkan beberapa langkah berikut:


1. Ekspresikan Rasa Sakit Hati Itu

Jangan menyangkal terhadap rasa sakit hati yang sedang kita rasakan. Jujur saja bahwa kita menderita oleh perasaan sakit hati tersebut. Menyangkalnya sama dengan membohongi diri sendiri. Kita telah berlaku tidak jujur terhadap diri kita sendiri.

Ketika seseorang menyakiti kita, sengaja atau tidak sengaja, kita memiliki tanggung jawab terhadap diri kita sendiri untuk mengekspresikan rasa sakit kita. Katakan saja terhadap diri kita bahwa kita merasakan sakit luar biasa akibat perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh teman kita atau kekasih kita.

 
TERKAIT:  Hikmah Ramadhan bagi Para Pencari Jodoh

Ini bukanlah merupakan bentuk pemanjaan diri atau tindakan lebay yang mengantar kita makin terpuruk dalam kesedihan. Bukan sama sekali. Tetapi, ini semua merupakan pengejawantahan hak kita untuk mengekspresikan rasa sakit dengan cara efektif dan sehat sehingga membantu kita move on, melepaskan diri dari perasaan sakit yang membebani hidup.

Bagaimanakah bentuk ekspresinya? Ucapkan mantra berikut terhadap diri kita sendiri:

“Saat ini aku sedang merasakan sakit hati. Maka kuizinkan diriku untuk merasakan sakit hati ini.”

Setelah itu menangislah sepuas-pusanya.

2. Komunikasikan Rasa Sakit Hati Kita

Terus terang, untuk mengomunikasikan perasaan kita kepada orang-orang yang telah menjadikan kita sakit hati, diperlukan keberanian dan sebuah kekuatan besar. Tindakan yang kita ambil rentan terhadap ketersinggungan orang yang telah menyakiti hati kita itu.

Meskipun demikian, kita harus menguatkan diri dan mencoba memberitahu tentang perasaan yang tengah berkecamuk dalam hati kita. Katakan saja, misalnya, “Ketika Anda menaikkan suara Anda, saya merasa takut dan merasa tidak dihargai,” atau, “Ketika Anda begitu menyepelekan saya, saya merasa tersinggung dan sakit hati.”

Tenangkan hati dan seimbangkan pikiran sebab tindakan ini akan berdampak terhadap kecermatan kita dalam memilih kata-kata yang tepat sewaktu mengomunikasikan rasa sakit hati kita. Kita melakukan semua itu bukan untuk orang lain melainkan untuk diri kita sendiri. Mengomunikasikan perasaan sakit hati juga merupakan bentuk komitmen kita untuk hidup jujur serta membebaskan diri dari kebencian.

TERKAIT:  Menilai dengan Dasar Kebencian, Jangan Dah!

3. Jadilah Pemaaf

Kata Sarah Louise Gess, memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita adalah bentuk penghormatan terhadap diri kita sendiri. Memaafkan juga merupakan hadiah paling berharga bagi kehidupan kita.

Jika telah memaafkan seseorang, kita akan terbebas dari belenggu kebencian. Kita tidak akan terganggu lagi oleh energi negatif akibat kebencian yang bersemayam dalam hati kita. Ketika kata maaf telah terucap, maka kehidupan hari ini tidak akan didikte oleh masa lalu kita.

Menumpahkan kebencian kepada seseorang tidak selalu menyebabkan hadirnya kata maaf dari yang bersangkutan. Tetapi, ketika kita dengan rela memaafkannya, kebencian itu akan hilang dengan sendirinya. Dan setelahnya, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih qana’ah.