Ditaksir seseorang yang gak pas di hati memang menjadi penderitaan tersendiri. Bahkan menyebalkan. Celakanya, orang itu seperti tak tahu diri. Kamu telah menampakkan isyarat ketidaksukaan dengan bahasa tubuh tapi dia tetap nekad datang ke rumah. Apa yang mesti dilakukan?
Jika kita berharap dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang beruntung, maka terima saja kedatangannya. Jangan sekali-kali berkonspirasi dengan anggota keluargamu untuk membohonginya. Bisa saja kamu titip pesan kepada adikmu agar dia menyampaikan kepada tamumu itu bahwa kamu sedang tidak ada. Tapi, perbuatan tersebut sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat sama sekali. Percayalah.
Persilakan saja dia masuk. Jangan sekali-kali membiarkan dia menunggu di luar rumah. Apalagi jika kamu biarkan dia sampai kehujanan, sangat berdosalah kamu.
Suguhi dia dengan makanan yang memang tersedia di rumahmu. Hidangkan minuman hangat jika dia baru saja kehujanan. Tawarkan handuk untuk mengeringkan tubuhnya.
Jika kamu memang tidak suka, sampaikan saja ketidaksukaanmu itu secara verbal. Sampaikan saja bahwa cintamu sudah melilit ke lain hati. Ajaklah dia berbicara baik-baik. Sampaikan pula kepadanya, seandainya posisimu itu sama dengan dirinya; dipaksa untuk mencintai seseorang. Perasaan apa yang bakal dirasakannya.
Insya Allah, dengan cara seperti itu pertemanan juga tidak akan sampai putus. Permusuhan dapat dicegah. Kamu sendiri masih beroleh pahala dari perbuatan memuliakan tamumu itu. Dan yang lebih utama dari semua kebaikanmu adalah doa dia demi kemuliaanmu. Kamu telah memuliakan tamumu maka tunggu saja kemuliaan yang telah Tuhan persiapkan untukmu seorang. Amien.