Doa dan Sedekah Pembuka Jodoh Kita


Doa dan Sedekah Pembuka Jodoh KitaBa’da shalat subuh Sabtu pagi itu ustad yang biasa memimpin kajian tafsir di surau kami membahasa Surat Al-Fil. Dikisahkan dalam firman Allah tersebut tentang rasa iri Raja Abrahah terhadap keberadaan Ka’bah. Penguasa Yaman itu merasa heran sebab warganya memilih berangkat berbondong-bondong ke Hijaz untuk berkunjung ke Baitullah. Pikirnya, seandainya di Yaman berdiri bangunan megah yang bisa mengalahkan Baitullah, maka tingkat kunjungan wisata ke negerinya akan meningkat pesat.

Beberapa saat kemudian Abrahah menurunkan titah kepada para pejabat istana agar segera mendirikan sebuah bangunan yang kemegahan dan kesuciannya dapat mengalahkan Baitullah. Maka gemparlah seisi negeri. Semua pejabat negeri blinsatan mencari arsitek terbaik seantero Yaman. Mereka bahu membahu mengumpulkan dana untuk mewujudkan titah sang raja.

Tak lama setelah itu berdirilah sebuah bangunan megah. Bangunan itu bernama al-Quallis. Pintunya terbuat dari emas, lantainya terbuat dari perak, fondasinya terbuat dari kayu cendana. Konon, seseorang yang mencoba berdiri mengamati tingginya bangunan itu dari jarak dekat; mengukur dengan pandangan mata dari bawah hingga ke puncak, dijamin tutup kepala yang sedang dipakainya akan jatuh. Ya, al-Quallis, memang menjulang amat tinggi seakan menembus langit ketujuh.


Keberadaan al-Quallis sama sekali tidak mengundang minat orang-orang Arab untuk mengunjunginya. Yaman tetap sepi pelancong. Baitullah tetap disucikan bangsa Arab. Situasi ini kemudian mengundang murka Raja Abrahah. Amarahnya kian memuncak setelah pada suatu hari ada seseorang yang dengan enaknya buang hajat besar dalam bangunan megah itu.

TERKAIT:  Buruk Rupa Tak Menjauhkan Jodoh Kita

Maka, dikumpulkannya seluruh prajurit terbaiknya. Ia pun kemudian mengimpor ribuan gajah dari Etiopia untuk dijadikan tunggangan pasukan khususnya.

 

“Tempatkan pasukan gajah di barisan depan. Besok kita akan menggempur Ka’bah!” teriak Abrahah.

Keesokan harinya pasukan Abrahah berangkat menuju Makkah. Setibanya di kawasan tempat berdirinya Ka’bah tersebut, Abrahah mengumbar amarahnya. Dikurasanya harta benda penduduk Makkah. Termasuk di dalamnya 200 ekor unta milik Abdul Muthalib, kakek Rasulullah.

Abdul Muthalib kemudian menemui Abrahah.

“Apa keperluanmu datang ke sini?” tanya penguasa zalim itu.
“Aku hendak mengambil unta-untaku yang telah dirampas oleh pasukanmu,” jawab Abdul Muthalib.

“Mengapa kamu justru lebih mengkhawatirkan 200 ekor untamu yang kurampas, padahal Ka’bah akan segera kuhancurkan?”

“Unta-unta itu jelas milikku, sementara Ka’bah adalah milik Allah. Dialah yang akan menyelamatkannya,” jawab Abdul Muthalib. Air mukanya tak sedikit pun memancarkan rasa takut.

Syahdan, setelah unta-untanya dikembalikan Raja Abrahah, Abdul Muthalib kemudian menyedekahkan 100 ekor dari 200 ekor untanya itu. Setelah itu tokoh yang paling dihormati di Makkah tersebut berdoa kepada Allah SWT agar melindungi Ka’bah dan penduduk Makkah dari perlakukan zalim Raja Abrahah dan pasukannya.

Sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an, Raja Abrahah beserta pasukan gajahnya akhirnya menemui ajalnya. Mereka tidak mampu melawan jutaan burung yang dipersenjatai batu-batu kerikil panas.

TERKAIT:  Kamu Berhak Jadi Pendamping Siapa Pun

Kawan, dari kisah yang disampaikan dalam surat al-Fil tersebut, kita bisa menarik sebuah hikmah bahwa kekuatan doa dan sedekah memang sangat luar biasa. Sedekah dan doa yang dijalankan oleh Abdul Muthalib telah mampu mengancurleburkan Raja Abrahah beserta pasukannya.

Cobalah kita meneladani kakek Rasulullah tsb. Setiap menghadapi dilema hidup, berdoa dan terus berdoalah. Selanjutnya, bersedekahlah kepada kaum du’afa dan anak-anak yatim yang memerlukan uluran tangan kita.

Seandainya hari ini kita tengah berhadapan dengan dilema sulitnya jodoh, maka insya Allah, dilema tersebut akan terurai dengan baik. Jodoh yang kita impikan akan hadir dalam kehidupan kita. Itulah kekuatan doa dan sedekah yang telah dikisahkan dalam al-Qur’an.