Gitu Aja Masa Gak Ngerti!


Gitu Aja Masa Gak Ngerti!Pada suatu hari saat Rasulullah sedang duduk bersama para sahabat di sebuah masjid, datanglah seorang badui. Tanpa ba-bi-bu, badui itu ngeluyur menuju salah satu sudut masjid. Tak dinyana tak diduga, badui itu dengan entengnya kencing di pojok masjid. Tentu saja, kelakuan nyleneh tersebut membangkitkan amarah para sahabat. Siapa sih yang rela tempat ibadahnya dikotori najis.


Namun demikian, wajah Rasulullah tak sedikit pun memancarkan api kemarahan. Beliau berusaha meredam amarah para sahabat.

Si Badui itu dibiarkan oleh Beliau untuk menuntaskan buang air kecilnya. Setelah itu, Nabi menyampaikan nasihat bijak kepadanya mengenai etika dalam memperlakukan masjid.

 

Beberapa saat setelah badui itu menumpahkan hajatnya, Rasulullah meminta kepada para sahabat untuk berdiri mengambil ember dan mengguyur air kencing si badui.

Kawan, seringkali kita memandang pasangan kita berdasarkan persepsi serta pemahaman diri kita sendiri. Kita pun lalu berpikir dan berkata dalam hati, “Masa sih untuk urusan gitu aja dia gak ngerti.”

Lebih parah lagi, kita telah menjatuhkan vonis terhadap pasangan kita yang gak ngerti itu sebagai orang tak tahu diri. Kita tidak pernah melihat lebih teliti latar belakang dirinya melakukan sesuatu yang kita anggap salah.

TERKAIT:  Yuk, Kita Nikmati Seks Halalan Toyyiban Saja

Pahamilah bahwa hal yang sederhana dalam pengertian kita,  belum tentu sederhana bagi pasangan kita. Hal yang menurut kita cetek, belum tentu enteng bagi dirinya. Kita semua memilki latar belakang pengetahuan dan pengertian yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kita harus mulai belajar memahami pasangan kita masing-masing. Kita tidak boleh egois.

Bagi si badui yang berasal dari sebuah dusun amat terbelakang, buang hajat bisa di mana saja dilakukan. Karenanya, di dalam masjid pun dia bisa kencing sekehendak hatinya. Barangkali kebiasaan di kampung halamannya memang seperti itu.

Beruntung Rasulullah dan para sahabat segera menyadari latar belakang pengalaman badui itu. Kalau tidak, mungkin jumlah nama yang mengagungkan kebesaran Allah SWT akan berkurang satu.