Di akun E100 (facebook) saya mendapatkan kisah Udin yang harus kehilangan mata pencaharian karena perusahaan tempatnya bekerja mem-PHK-nya. Bayangkan, jika peristiwa itu menimpa diri kita. Apa gak kelimpungan? Soalnya, pemutusan hubungan kerja itu terjadi menjelang Ramadhan tiba. Padahal, kita semua tahu bahwa pada bulan Ramadhan harga kebutuhan sehari-hari biasanya meroket. Bagaimana Udin bisa menafkahi anak dan istrinya?
Dengan tulus dan ikhlas, Udin menjalani ujian ini. Diketuknya pintu-pintu kantor perusahaan. Dilayangkannya surat lamaran, tapi nasib baik belum jua menghampiri dirinya. Ia pun kemudian menganggur.
Ramadan pun tiba. Tak disia-siakannya bulan berkah penuh ampunan ini. Puasa dijalaninya. Salat tarawih dan ibadah-ibadah lainnya tak pernah dilewatkannya.
Dinihari menjelang sahur Udin rutin bermunajat kepada Allah SWT, memohon dibukakan pintu rezeki, khususnya untuk anak dan istrinya.
” Ya Allah, berikanlah hamba pekerjaan, agar hamba bisa menghidupi keluarga, ” pintanya.
Sepuluh hari terakhir Ramadan digunakan Udin untuk beri’tikaf di masjid. Memohon tiada henti agar segera mendapatkan pekerjaan.
Doa Udin terkabulkan seminggu kemudian setelah lebaran. Tetangganya yang berprofesi sebagai sopir menawari Udin pekerjaan sebagai sopir pribadi. Ia tidak tidak memasukkan lamaran, justru pekerjaan itu yang menghampiri Udin, Subhanallah.
Keajaiban yang menimpa Udin merupakan janji Allah yang termaktub dalam Al Quran, Surah At-Thalaq, Ayat 3: “Barang siapa bertawakal kepada Allah , niscaya Allah mencukupkan (keperluannya)”.
Dalam hadist riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a juga ditegaskan, “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang , ”
Jodoh pun gak jauh beda dengan rezeki. Oleh karena itu, mumpung Ramadahan masih dalam sepertiga perjalanan, coba terapkan model ikhtiar yang dilakukan Udin. Lakukan semua rangkaian ibadah pada bulan Ramadan ini dengan khusuk dan ikhlas. Beri’tikaf di masjid.
Berikhtiarlah dengan disertai doa agar pintu jodoh dilebarkan seluas-luasnya. Dan setelah itu, tunggulah keajaiban akan hadir dari pintu yang gak disangka-sangka sebelumnya.